Broken Heart

Senangnya saat pertama aku mengenalmu. Tanganku bergetar, jantungku berdetak kencang saat aku ingin mengirim sms ke Hapemu. Perlahan-lahan aku memencet tombol send. Dan akhirnya, terkirim juga. Bermenit-menit aku menunggu. Tapi akhirnya kau membalas sms ku. Tak terkira senangnya hatiku, seakan-akan tumbuh bunga edelweis memenuhi. Akhirnya kita pun mulai berkenalan. Waktu demi waktu berlalu. Kita telah menjadi sahabat. Kau curhat, aku siap mendengarkannya. Kau membangunkanku waktu malam, aku ikhlas bangun untuk menemanimu. kau meminta chattingan, jariku selalu siap untuk menulis kata-kata manis untukmu. Mungkin, aku kasmara. Kau tak jauh beda denganku... Telah banyak pujian manis, rasa kagum, kata sayang kau lontarkan kepadaku. Dan aku pun menanggapinya sama. Karena itulah isi hatiku. Akhirnya kau berencana untuk menyatakan itu langsung kepadaku. Tapi, aku harap kau tak melakukannya. Kau telah siapkan diri untuk menghampiriku. Tapi apa daya, aku pergi tanpa sepengetahuanmu. Dan kau bicara belakangan. Aku sangat menyesal. Tapi, itu tak menjadi masalah. Tapi lagi, entah mengapa setelah kejadian itu kita seakan jauh. Aku asing bagimu dan kau pun asing bagiku. Namun, itu tak mengubah sedikitpun perasaanku. Aku masih mengharapkanmu.. Tapi kenapa kau seakan lupa dengan ucapan-ucapanmu dulu?? Mungkinkah disana kau memiliki perasaan yang sama dengan perasaanku?? Aku tetap menunggumu sampai ada orang yang mampu membuatku berpaling darimu.